MATERI RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINAN KONSELING
KELAS XII TITL, XII TAV A, XII TAV B
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA
NO
|
MATERI
|
SEMESTER
|
ALOKASI
WAKTU
|
1.
|
Sukses
memasuki dunia kerja
|
Genap
|
4 X 45 Menit
|
2.
|
Membentuk
keluarga bahagia dan sejahera
|
Genap
|
4 X 45 Menit
|
3.
|
Hidup
bermasyarakat
|
Genap
|
4 X 45 Menit
|
Surakarta,
2 Januari 2019
Mengetahui,
WKS 1 ( Kurikulum ) Guru
BK
Seti
Sayoga, S.Pd, M.Pd Wiwik Wahyuningsih, S.Psi NIP. 197407062006041012 NIPM.
51299342
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Fauzi Hidayat, S.Pd NIPM.512099159
RENCANA
PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN
PELAJARAN: 2018/2019 SEMESTER GENAP
KELAS
: XII TITL,
XII TAV A, XII TAV B
![]() |
A
|
Komponen
|
Layanan Dasar
|
B
|
Bidang Layanan
|
Karir
|
C
|
Topik
/ Tema Layanan
|
Kiat sukses masuk
dunia kerja
|
D
|
Fungsi Layanan
|
Pemahaman
|
E
|
Tujuan Umum
|
Peserta didik/konseli dapat memahami
persiapan sebelum memasuki dunia kerja serta mampu membuat surat lamaran
kerja dan cv yang baik serta sukses psikotes dan wawancaran
|
F
|
Tujuan Khusus
|
1. Peserta didik/konseli memahami
proses menuju dunia kerja
2. Peserta didik/konseli dapat
memahami persiapan sebelum masuk dunia kerja
3. Peserta didik/konseli dapat
memahami teknik membuat surat lamaran kerja
4. Peserta didik/konseli dapat
membuat CV (Curriculum vitea)
5. Peserta didik/konseli dapat
memahami kiat sukses psikotes dan wawancara kerja
|
G
|
Sasaran Layanan
|
Kelas 12
|
H
|
Materi Layanan
|
1.
Proses menuju dunia kerja
2.
Persiapan sebelum masuk dunia kerja
3.
Teknik membuat surat lamaran kerja
4.
Membuat CV (Curriculum Vitea) yang baik
5.
Kiat sukses psikotes dan wawancara kerja
|
I
|
Waktu
|
2 Kali Pertemuan x 45 Menit
|
J
|
Sumber Materi
|
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 12, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi
Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta,
Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata
Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4.
EliasaImania Eva, Suwarjo.2011.Permainan
(games) dalamBimbingandanKonseling.Yogyakarta: Paramitra
|
K
|
Metode/Teknik
|
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
|
L
|
Media / Alat
|
LCD, Power Point , Memilih lembaga kursus atau pelatihan
|
M
|
Pelaksanaan
|
|
Tahap
|
Uraian Kegiatan
|
|
1. Tahap Awal /
Pedahuluan
|
1.
Membuka dengan salam dan berdoa
2.
Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya,
ice breaking)
3.
Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
4.
Menanayakan kesiapan kepada
peserta didik
|
|
2. Tahap Inti
|
|
|
a. Kegiatan
Peserta Didik
|
1. Peserta didik mengamati slide pp
yang berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mendiskusikan dengan
kelompok masing-masing
3. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.
|
|
|
b. Kegiatan Guru
BK/Konselor
|
1.
Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.
Guru BK membagi kelas
menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
3.
Guru BK memberi tugas kepada
masing-masing kelompok
4.
Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan
materi layanan
|
|
3. Tahap Penutup
|
1.
Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
2.
Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.
Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4.
Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
|
M
|
Evaluasi
|
|
|
1. EvaluasiProses
|
Guru BK atau konselor melakukan
evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
didik menuliskan di kertas yang
sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam
mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan
dari pertanyaan guru BK
|
2. EvaluasiHasil
|
Evaluasi
setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan :
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau
konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti
|
a.
Proses Menuju Dunia Kerja
Proses
menuju dunia kerja saat ini tidak mudah, banyak pesaing dan persyaratan yang
diminta oleh perusahaan terhadap calon tenaga kerja. Mendapatkan pekerjaan
menjadi mudah apabila calon tenaga kerja memiliki kompetensi atau kualifikasi
yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ada 2 faktor yang menyebabkan sulitnya
untuk mendapatkan pekerjaan, yaitu :
1. Faktor Internal
Faktor ini berasal dari dalam diri calon tenaga kerja.
kadang kala kelemahan ini tidak disadari. Adapun
bentuknya sebagai berikut ;
- Sikap dan Mentalitas ( Attitude )
Menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan
menyebabkan timbulnya sikap dan mental keluh kesah. Keluh kesah ini sering
muncul lewat ucapan, misalnya saya malas menyiapkan persyaratan lamaran, saya
sudah lelah, saya ingin dapat pekerjaan
yang gajinya besar pekerjaan mudah, saya sudah frustrasi, saya tidak mau lagi
melamar pekerjaan, dan lain-lainnya.
- Keahlian Kerja ( Skill )
Selain soal sikap dan
mentalitas, masalah yang muncul adalah keahlian kerja. Keahlian kerja merupakan
pengetahuan khusus yang berguna untuk menyelesaikan berbagai persoalan di
tempat kerja. Kalau Anda mengandalkan kemampuan teori yang
diperoleh dari bangku sekolah, itu jauh dari memadai. Dalam dunia kerja
dituntut penguasaan teori dan praktik.
2. Faktor
Eksternal
Faktor
ekternal merupakan faktor yang berada dari lingkungan. terdapat cukup banyak
faktor ekternal, diantaranya ;
-
Kondisi ekonomi makro dan mikro
-
Kesenjangan antara
ketersediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja, jauh lebih
banyak dibandingkan dengan lapangan kerja.
-
Perusahaan pencari kerja
menetapkan persyaratan yang
relatif tinggi untuk karyawannya.
-
Ketidakcocokan spesifikasi keahlian,
antara permintaan dunia kerja dengan lulusan lembaga pendidikan.
-
Adanya budaya Korupsi, Kolusi,
Nepotisme (KKN) yang belum sepenuhnya bersih dalam birokrasi swasta maupun
pemerintah dalam hal perekrutan tenaga kerja baru.
-
Kompetisi antarpelamar pekerjaan
yang tidak sehat.
-
Kurangnya kepedulian pihak pemilik
perusahaan dan industri untuk membantu para pencari kerja.
b. Persiapan Sebelum Masuk Dunia Kerja
1. Prinsip Dasar dalam
Penempatan Tenaga Kerja
Beberapa
hal sebagai prinsip dasar dalam penempatan tenaga kerja, baik di dalam maupun
di luar negeri yang harus diketahui, khususnya bagi pencari kerja adalah
sebagai berikut;
1) Setiap
tenaga kerja mempunyai hak dan
kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh
penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri.
2) Penempatan
bagi tenaga kerja
dilaksanakan berdasarkan azas
terbuka, bebas, objektif,
serta adil, serta setara tanpa
diskriminasi.
3) Penempatan tenaga kerja terdiri atas :
a.
Penempatan tenaga kerja di dalam
negeri; dan
b.
Penempatan tenaga kerja di luar
negeri.
4)
Pemberi kerja
yang memerlukan tenaga kerja
dapat merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana
penempatan tenaga kerja.
5) Penempatan tenaga kerja oleh pelaksana
dilakukan dengan memberikan pelayanan penempatan tenaga kerja.
6) Pelayanan penempatan tenaga kerja bersifat
terpadu dalam satu sistem penempatan
tenaga kerja yang meliputi unsur-unsur :
a. Pencari kerja;
b. Lowongan pekerjaan;
c. Informasi pasar kerja;
d. Mekanisme antarkerja;dan
e. Kelembagaan penempatan tenaga kerja.
7) Pelaksana
penempatan tenaga kerja terdiri atas :
a. Instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang
ketenaga-kerjaan; dan
b.
Lembaga swasta berbadan hukum.
8) Setiap
pencari kerja berhak memperoleh pelayanan yang sama untuk memperoleh pekerjaan
yang meliputi pemberian informasi, bimbingan dan penyuluhan jabatan, pelatihan
untuk penempatan serta tindak lanjut penempatan.
9) Pencari
kerja yang memerlukan pelayanan penempatan tenaga kerja harus mendaftarkan diri
secara langsung ke pelaksana (dinas yang membidangi ketenagakerjaan) dengan
membawa persyaratan:
a. Fotokopi ijazah yang dimiliki
b. Fotokopi sertifikat yang dimiliki
c. Pasfoto ukuran 3 x 4
d. Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku
10) Pencari kerja yang telah mendaftar memperoleh
tanda bukti pendaftaran dari pelaksana dengan menggunakan formulir AKI atau
dikenal dengan istilah KARTU KUNING dan masa berlaku 2 tahun , namun setiap 6
bulan harus diperpanjang.
11) Setiap pencari kerja mempunyai kesempatan yang
sama untuk mengisi lowongan pekerjaan.
12) Untuk mengisi lowongan pekerjaan harus memenuhi
kualifikasi persyaratan jabatan yang dibutuhkan.
Mencari Sumber Informasi Lowongan
Pekerjaan
Lowongan pekerjaan adalah pekerjaan atau jabatan yang
belum ada orang yang melaksanakan atau belum cukup jumlah orang yang
melaksanakan, hal ini terjadi karena
adanya perluasan usaha, perubahan teknik
berproduksi atau karena ada tenaga kerja yang karena sesuatu hal
berhenti dari pekerjaannya, sehingga harus diisi dengan tenaga kerja baru.
Mencari informasi lowongan pekerjaan
saat sekarang tidak terlalu sulit, beberapa sarana seperti media cetak,
elektronik bahkan papan bursa kerja maupun sistem bursa kerja online sangat
membantu para pencari kerja yang ingin mendapatkan informasi lowongan
pekerjaan.
Ada beberapa hal tentang cara mendapatkan sumber
informasi lowongan pekerjaan, misalnya :
1) Memanfaatkan
Lembaga Bursa Kerja
Pencari Kerja
untuk dapat memanfaatkan
Lembaga Bursa Kerja maka sebaiknya mengetahui tentang lembaga bursa kerja, yang
terdiri dari :
a. Bursa Kerja
Pemerintah yang berada di kantor-kantor pemerintah yang membidangi
ketenagakerjaan. Bursa Kerja Swasta yang
diselenggarakan oleh swasta dan mendapatkan ijin pendirian dari
pemerintah.
b. Bursa Kerja
Khusus, yang dibentuk oleh lembaga pendidikan (satuan pendidikan SMA/SMK,
Perguruan Tinggi) atau Lembaga Pelatihan
Kerja yang khusus melayani alumninya.
2) Aktif
dan Selektif
Banyak
cara perusahaan atau industri menyampaikan informasi lowongan kerja,
diantaranya;
a.
Media
Massa
Media
massa merupakan sumber lowongan pekerjaan yang paling banyak dimanfaatkan
pencari kerja. Di media ini biasanya perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja
memasang pengumuman dalam bentuk iklan. Jenisnya antara lain ; koran, majalah,
tabloid, radio dan televisi.
b. Internet
Sekarang ini
penggunaan internet sudah memasyarakat. Internet pun sudah diperkenalkan di
setiap sekolah. Perlu diketahui bahwa Anda dapat memperoleh banyak informasi
pekerjaan melalui internet. Bahkan melalui internet Anda dapat melamar sebuah pekerjaan atau
menawarkan diri Anda kepada para pencari kerja.
Kriteria Lowongan yang Benar
Lowongan pekerjaan yang benar, kiranya sulit untuk
dipahami, mengingat hampir semua informasi lowongan pekerjaan baik melalui
media cetak atau media lainnya hampir sama. Berbagai ungkapan menarik
ditampilkan agar pencari kerja tertarik untuk mengetahui dan memenuhi apa yang
di informasikan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu dijadikan
pertimbangan dalam mendapatkan informasi lowongan pekerjaan sehingga perlu
ditindaklanjuti. Informasi lowongan kerja itu sekurang-kurangnya memuat :
1) Identitas
Perusahaan
Suatu perusahaan yang benar-benar
membutuhkan tenaga kerja biasanya mencantumkan secara jelas identitas perusahaannya.
2) Jumlah
jabatan
Dalam informasi pekerjaan secara jelas
disebutkan jumlah jabatan yang
dibutuhkan.
3) Jumlah tenaga kerja yang
diperlukan pada setiap jabatan
Dengan jabatan yang belum terisi, sehinga
perusahaan telah menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
memenuhi jabatan yang belum terisi.
4) Syarat Jabatan
Umumnya,
setiap jabatan memerlukan kualifikasi atau persyaratan tersendiri agar
perusahaan tersebut dapat menempatkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi
jabatan.
5) Batas waktu pemenuhan lowongan
Batas waktu pemenuhan lowongan pada
umumnya jelas dengan menyebutkan tanggal, bulan dan tahun sehingga diketahui bahwa lowongan kerja itu
masih berlaku atau sudah lewat.
6) Alamat pemberi kerja
Dengan terbukanya lowongan pekerjaan yang
betul-betul perusahaan tersebut membutuhkan, maka perusahaan tersebut secara
jelas mencantumkan alamat perusahaan.
c. Teknik Membuat Surat Lamaran Kerja
Siapapun
yang akan memasuki dunia kerja pada
suatu perusahaan atau organisasi harus membuat surat lamaran kerja ( Job
application letter ) terlebih dahulu. Surat lamaran kerja merupakan gerbang pertama yang harus
dilalui oleh seseorang ketika memasuki dunia kerja. Daya tarik diawali dari
bentuk dan cara surat lamaran kerja, isi surat lamaran kerja, serta penulisan resume
atau CV (Curriculum
vitae) yang dibuat.
1.
Surat Lamaran Kerja
Pengertian
surat lamaran kerja (job application latter) adalah surat resmi yang
ditulis oleh pelamar baik melalui media kertas atau elektronik untuk
memperkenalkan dirinya serta kompetensi yang dimiliki, dengan harapan agar
perusahaan atau organisasi dapat menerimanya sebagai karyawan. Surat lamaran kerja pada dasarnya bukanlah surat yang
berdiri sendiri, melainkan dilengkapi dengan sejumlah lampiran, seperti
1) Kartu Tanda Penduduk (KTP)
2) Resume (daftar riwayat hidup),
3) Surat Keterangan Catatan
Kepolisian
4) Surat keterangan kesehatan
5) Kartu kuning dari Dinas Tenaga Kerja
6) Pas foto tertentu.
7) Lampiran-lampiran,
seperti ; Ijazah, Sertifikat, Referensi pengalaman kerja
2. Jenis-jenis Surat Lamaran
Sebelum memahami teknis dalam pembuatan surat lamaran
kerja, Anda harus mengetahui terlebih dahulu informasi yang dijadikan dasar
Anda membuat surat lamaran kerja. Ada beberapa
macam dasar pengajuan surat lamaran kerja, yaitu :
1) Surat lamaran berdasarkan iklan
lowongan pekerjaan baik media cetak atau elektronik
2) Surat lamaran berdasarkan inisiatif
sendiri yang dikirimkan langsung ke kantor atau perusahaan.
3) Surat lamaran berdasarkan
informasi dari teman, kenalan, radio, atau televisi.
4) Surat lamaran melalui kantor
penempatan tenaga kerja atau bursa kerja.
5) Surat berdasarkan tempat
kursus, sektretariat akademik atau lembaga manajemen.
6) Surat lamaran
dari pengumuman yang digantungkan pada toko atau kantor yang bersangkutan.
3. Pembuatan Surat
Lamaran Kerja
Untuk membuat surat lamaran kerja yang baik Anda harus
mengetahui tentang teknis dalam pembuatan surat lamaran termasuk bagian-bagian
yang penting dalam surat lamaran kerja agar surat dapat runtut atau
berkesinambungan. Surat lamaran kerja dibuat tidak panjang dan bertele-tele
karena akan membuat jenuh orang yang membacanya.
Dalam penulisan surat lamaran kerja yang baik, ada
beberapa hal teknis yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu, diantaranya :
1) Menyiapkan Kertas HVS atau
Folio Bergaris
Gunakan saja jenis kertas yang standar dan
ukuran yang standard,
sebaiknya kerta HVS Kuarto atau A4 dengan
ketebalan standar 70 gram (maks 80 gr ).
2) Amplop
Gunakan amplop berukuran standar dengan warna
yang serasi dengan kertas surat.
3) Siapkan Persyaratannya.
Perhatikan
lagi butir-butir persyaratan dalam iklan lowongan kerj
4) Siapkan Dokumen Pendukung
Jangan
lupa, sertakan juga dokumen-dokumen pendukung yang dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi perusahaan yang Anda tuju.
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu membuat surat
lamaran kerja adalah sebagai berikut :
1) Lamaran dibuat
sesingkat mungkin
2) Bentuk
surat harus rapi
3) Materi
/ isi / pengorganisasian surat lamaran
Secara umum, pengorganisasian penulisan surat lamaran kerja memiliki
beberapa bagian, yaitu salam pembuka alinea pembuka, alinea pertengahan, alinea
penutup, salam penutup.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing paragraf :
1) Salam
pembuka
Dengan
hormat,
Assalamu’alaikum
wr. wb.
2) Alinea Pembuka
Untuk menarik perhatian pembaca, pada paragraf
pembuka perlu dicantumkan salah satu dari beberapa hal berikut ini : rangkuman,
nama pemberi informasi, sumber publikasi
a. Berdasarkan iklan Tuan
pada harian Kedaulatan Rakyat tanggal …..
b. Saya memperoleh informasi dari seorang rekan saya Bapak Iskandar ...
c. Saya adalah lulusan SMA
tahun 2008 dan saya bermaksud mengajukan lamaran untuk lowongan seperti
yang ada dalam iklan Bapak ....
3) Alinea Pertengahan
Dalam
paragraf pertengahan ini pelamar perlu menjelaskan hal-hal berikut :
pendidikan, pengalaman kerja, sikap,
minat, aktifitas dan kualitas.
a. Saya adalah
lulusan SMA, saya pernah bekerja sebagai staf
Administrasi di ..….
b. Saya adalah
lulusan SMA, memiliki sikap percaya diri, pernah
mengikuti oranisasi …..
4) Alinea Penutup
Paragraf terakhir ( penutup ) surat lamaran
kerja umumnya berisi suatu harapan akan tindakan ( action ).
a. Saya
sangat menantikan jawaban dari Bapak
b.
Atas perhatian Bapak pada surat lamaran
ini, saya ucapkan ...
c.
Saya sangat senang untuk bertemu dengan
Bapak pada waktu ...
5) Salam penutup
Salam penutup ini mengakhiri isi surat,
yaitu ;
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Hormat kami
4. Buat Surat Lamaran Melalui Internet
Dengan perkembangan teknologi, melamar pekerjaan pun juga
semakin mudah. Salah satu hasil teknologi yang dapat dipergunakan yaitu
teknologi internet. Mengirim surat lamaran kerja melalui e-mail sekarang bukan
hal yang tabu.
Ada dua cara mengirim surat lamaran melalui e-mail yaitu
dengan attachment atau menggunakan
kotak pesan tersedia. Namun, akan lebih baik apabila Anda mengirimkan resume
melalui attachment dalam bentuk PDF (Portable
Document Format). Data dalam bentuk pdf tidak akan berubah
saat dikirim. Hal ini berbeda apabila Anda mengirimkan data dalam bentuk lain,
misalnya word document. Ada kemungkinan data berubah atau rusak saat
dikirim.
Pertanyaan :
1.Sebutkan persiapan
masuk dunia kerja !
2.Apa yang anda
ketahui tentang psikotes ?
3.Ada berapa hal
tentang cara mendapatka sumber informasi lowongan pekerjaa ?
Mengetahui,
WKS 1 ( Kurikulum ) Guru
BK
Seti
Sayoga, S.Pd, M.Pd Wiwik Wahyuningsih, S.Psi NIP. 197407062006041012 NIPM.
51299342
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Fauzi Hidayat, S.Pd NIPM.512099159
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN DAN
KONSELING
TAHUN
PELAJARAN: 2018/2019 SEMESTER GENAP
KELAS
: XII TITL,
XII TAV A, XII TAV B
![]() |
A
|
Komponen
|
Layanan Dasar
|
B
|
Bidang Layanan
|
Sosial
|
C
|
Topik / Tema Layanan
|
Kiat sukses
hidup bermasyarakat
|
D
|
Fungsi Layanan
|
Pemahaman
|
E
|
Tujuan Umum
|
Peserta
didik/konseli dapat memahami dan menerima peran sosial pria dan wanita dengan
norma yang ada di masyarakat serta mampu berprilaku sebagai pria dan wanita
sesuai dengan norma yang ada dimasyarakat
|
F
|
Tujuan Khusus
|
1. Peserta didik/konseli dapat
memahami pengertian manusia, masyarakat, dan ketertiban
2. Peserta didik/konseli dapat
memahami pengertian norma,kebiasaan, adat istiadat dan peraturan
3. Peserta didik/konseli dapat
memahami cara sukses menjalin hubungan sosial-masyarakat
|
G
|
Sasaran Layanan
|
Kelas
12
|
H
|
Materi Layanan
|
1.Pengertian manusia, masyarakat,
dan ketertiban
2.Pengertian norma,kebiasaan, adat
istiadat dan peraturan
3.Cara sukses menjalin hubungan
sosial-masyarakat
|
I
|
Waktu
|
2
Kali Pertemuan x 45 Menit
|
J
|
Sumber Materi
|
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK
kelas 12,
Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. EliasaImania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games)
dalamBimbingandanKonseling.Yogyakarta: Paramitra
|
K
|
Metode/Teknik
|
Ceramah,
Curah pendapat dan tanya
jawab
|
L
|
Media
/ Alat
|
LCD, Power Point , Kiat sukses hidup bermasyarakat
|
M
|
Pelaksanaan
|
|
Tahap
|
Uraian Kegiatan
|
|
1. Tahap Awal /
Pedahuluan
|
4.
Membuka dengan salam dan berdoa
5.
Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar,
pelajaran sebelumnya, ice breaking)
6.
Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
7.
Menanayakan kesiapan kepada
peserta didik
|
|
2. Tahap Inti
|
|
|
a. Kegiatan Peserta Didik
|
1.
Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi
layanan
2.
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
3.
Setiap kelompok mempresetasikan
tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
|
|
b. Kegiatan Guru BK/Konselor
|
1. Guru BK menayangkan media slide
power point yang berhubungan dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak curah pendapat
dan tanya jawab
3. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
4. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
|
|
|
3. Tahap Penutup
|
1.
Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan
materi layanan
2.
Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat menghadirkan Tuhan dalam hidupnyaGuru BK
menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.
Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
|
M
|
Evaluasi
|
|
|
1. EvaluasiProses
|
Guru
BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi
:
1. Melakukan
Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau
atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta
didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Cara peserta
didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK
|
2. EvaluasiHasil
|
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara
lain :
1. Merasakan
suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang
dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting
3. Cara Guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak
mudah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang
diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
|
a. Manusia, Masyarakat, dan Ketertiban
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap
individu senantiasa melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya.
Dalam interaksi sosial tersebut, setiap individu bertindak sesuai dengan
kedudukan, status sosial, dan peran yang mereka masing-masing. Tindakan manusia
dalam interaksi sosial itu senantiasa didasari oleh nilai dan norma yang
berlaku di masyarakat.Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama
lain, melainkan berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia
dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam hidup berkelompok itu terjadilah interaksi
antar manusia. Interaksi yang dilakukan pasti ada kepentingannya, sehingga
bertemulah dua atau lebih kepentingan. Pertemuan kepentingan tersebut disebut
“kontak“. Menurut Surojo Wignjodipuro, ada dua macam kontak, yaitu :
1. Kontak yang menyenangkan,
yaitu jika kepentingankepentingan yang bertemu saling memenuhi. Misalnya,
penjual bertemu dengan pembeli.
2. Kontak yang tidak
menyenangkan, yaitu jika kepentingan-kepentingan yang bertemu bersaingan atau
berlawanan. Misalnya, pelamar yang bertemu dengan pelamar yang lain, pemilik
barang bertemu dengan pencuri.
Mengingat banyaknya kepentingan, terlebih kepentingan
antar pribadi, tidak mustahil terjadi konflik antar sesama manusia, karena
kepentingannya saling bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak terganggu
dan setiap orang merasa merasa aman, maka setiap bentuk gangguan terhadap
kepentingan harus dicegah. Manusia selalu berusaha agar tatanan masyarakat
dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang menjamin kelangsungan hidupnya.
Dalam hubungan sosial itu selalu
terjadi interaksi sosial yang mewujudkan jaringan relasi-relasi sosial (a web
of social relationship) yang disebut sebagai masyarakat. Dinamika kehidupan
masyarakat menuntut cara berperilaku antara satu dengan yang lainnya untuk
mencapai suatu ketertiban. Ketertiban didukung oleh tatanan yang mempunyai
sifat berlain-lainan karena norma-norma yang mendukung masing-masing tatanan
mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat yang teratur
setiap manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma atau
kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup dalam masyarakat.
b. Pengertian Norma, Kebiasaan, Adat-istiadat
dan Peraturan
Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari
melakukan interaksi dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi sosial
mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Setiap anggota masyarakat mengetahui hak dan kewajiban
masing-masing. Tata itu lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau
norma (berasal dari bahasa Latin) atau ukuran-ukuran.
Norma-norma itu mempunyai dua macam
isi, dan menurut isinya berwujud perintah dan larangan. Perintah merupakan
kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya
dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk
tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.
Ada bermacam-macam norma yang telah dikenal luas ada
empat, yaitu:
a. Norma Agama ialah peraturan hidup yang harus
diterima manusia sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran
yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Contoh norma agama ini diantaranya
ialah:
1) “Anda dilarang membunuh”.
2) “Anda dilarang mencuri”.
3) “Anda harus patuh kepada orang tua”.
4) “Anda harus beribadah”.
5) “Anda
jangan menipu”.
b. Norma Kesusilaan ialah peraturan hidup yang
berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah
pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum
dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
1) “Anda tidak boleh mencuri milik orang lain”.
2) “Anda harus berlaku jujur”.
3) “Anda harus berbuat baik terhadap sesamamanusia”.
4) “Anda
dilarang membunuh sesama manusia”.
c. Norma Kesopanan ialah peraturan hidup
yang timbul dalam pergaulan antar manusia dalam masyarakat. Akibat dari
pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini
adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.Hakikat norma
kesopanan adalah kepantasan, kepatutan / kebiasaan yang berlaku dalam
masyarakat.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
1) “Berilah tempat terlebih
dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita
yang tua, hamil atau membawa bayi”.
2) “Jangan makan sambil berbicara”.
3) “Janganlah meludah di
lantai atau di sembarang tempat” dan.
4) “Orang muda harus
menghormati orang yang lebih tua”. Kebiasaan merupakan norma yang keberadaannya
dalam masyarakat diterima sebagai aturan yang mengikat walaupun tidak
ditetapkan oleh pemerintah.
Kebiasaan adalah tingkah laku dalam
masyarakat yang dilakukan berulang-ulang mengenai sesuatu hal yang sama, yang
dianggap sebagai aturan hidup. Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial
yang sejak lama ada dalam masyarakat dengan maksud mengatur tata tertib. Ada
pula yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun
temurun Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber pada
sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat yang telah
turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi rakyat.
d. Norma Hukum ialah peraturan-peraturan yang
timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang
dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat
negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan, yurisprudensi,
kebiasaan, doktrin, dan agama.
Contoh norma ini diantaranya ialah :
1) “Barang siapa dengan sengaja
menghilangkan jiwa/ nyawa orang lain, dihukum karena membunuh dengan hukuman
setingi-tingginya 15 th”.
2) “Orang yang ingkar janji suatu
perikatan yang telah diadakan, diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual
beli.
3) “Dilarang mengganggu
ketertiban umum”.
Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang
tertulis, atau disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang
sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang
diberi kewenangan untuk membuatnya. Oleh karena itu, norma hukum sangat
mengikat bagi warga negara.
c. Cara Sukses Menjalin Hubungan Sosial-Masyarkat
Kehidupan manusia dalam
bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh norma-norma agama,
kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya. Kaidah-kaidah sosial
itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu
berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah social lainnya itu saling
mengisi artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam
hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling memperkuat.
Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah ada
larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk
“pencurian”, “penipuan”, dan lain-lain pelanggaran hukum. Hubungan antara norma
agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat dipisahkan itu
dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang berlainan. Norma Agama sumbernya
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara
hati. Norma kesopanan sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan
norma hukum sumbernya peraturan perundang-undangan.
Berikut cara sukses untuk menjalin hubungan sosial dengan
masyarakat :
Apresiasi
Memang terdengar sangat klise, namun faktanya menghargai dan menghormati dalam kehidupan bermasyarakat sangat diharuskan. Apalagi dengan banyaknya perbedaan, Anda perlu menerima setiap perbedaan tersebut dengan tangan terbuka.
Apresiasi
Memang terdengar sangat klise, namun faktanya menghargai dan menghormati dalam kehidupan bermasyarakat sangat diharuskan. Apalagi dengan banyaknya perbedaan, Anda perlu menerima setiap perbedaan tersebut dengan tangan terbuka.
Tidak menghakimi
Menjustifikasi seseorang atau sebuah kelompok masyarakat
karena dianggap berbeda dengan cara pandang Anda, merupakan hal yang sangat
tidak dianjurkan.
Bahasa
Bahasa verbal maupun non-verbal juga perlu dikuasai saat bersosialisasi dengan masyarakat. Baik menggunakan bahasa ibu, bahasa nasional, dan bahasa internasional, Anda perlu mempelajarinya. Penggunaan bahasa yang baik dan santun salah kunci sukses di kehidupan sosial.
Bahasa verbal maupun non-verbal juga perlu dikuasai saat bersosialisasi dengan masyarakat. Baik menggunakan bahasa ibu, bahasa nasional, dan bahasa internasional, Anda perlu mempelajarinya. Penggunaan bahasa yang baik dan santun salah kunci sukses di kehidupan sosial.
Pertanyaan :
1.
Bagaimana
cara untuk menjalin hubugan sosial masyarakat yang baik ?
2.
Apa yang
kamu ketahui dengan norma ?
3.
Berilah
contoh kontak masarakat yan tidak menyenangkan !
Mengetahui,
WKS 1 ( Kurikulum ) Guru
BK
Seti
Sayoga, S.Pd, M.Pd Wiwik Wahyuningsih, S.Psi NIP. 197407062006041012 NIPM.
51299342
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Fauzi Hidayat, S.Pd NIPM.512099159
Tidak ada komentar:
Posting Komentar