RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN DAN
KONSELING
TAHUN
PELAJARAN: 2018/2019 SEMESTER: (GENAP)
KELAS
: XI TKJ, XI TAV
![]() |
A
|
Komponen
|
Layanan Dasar
|
B
|
Bidang Layanan
|
Sosial
|
C
|
Topik / Tema
Layanan
|
Mental disorder dan permasalahannya
|
D
|
Fungsi Layanan
|
Pemahaman
|
E
|
Tujuan Umum
|
Peserta
didik/konseli dapat memahami tentang penyakit mental (mental disorder) serta
tanda-tandanya atau gejalanya, dapat menjadi individu yang sehat secara
rohani dan jasmani
|
F
|
Tujuan Khusus
|
1.
Peserta didik/konseli dapat memahami
pengertian mental disorder
2.
Peserta didik/konseli dapat memahami tanda atau gejala penyakit
mental (mental disorder)
3.
Peserta didik/konseli dapat memahami bentuk-bentuk penyakit mental
|
G
|
Sasaran Layanan
|
Kelas
XI TKJ, XITAV
|
H
|
Materi Layanan
|
1.
Pengertian mental disorder
2.
Tanda atau gejala penyakit mental (mental
disorder)
3.
Bentuk-bentuk penyakit mental
|
I
|
Waktu
|
3Kali Pertemuan x 45 Menit
|
J
|
Sumber Materi
|
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 11, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi,
Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung,
Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi
ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan
Konseling.Yogyakarta: Paramitra
|
K
|
Metode/Teknik
|
Ceramah, Curah pendapat dan tanya
jawab
|
L
|
Media
/ Alat
|
LCD, Power
Point , Mental disorder dan
permasalahannya
|
M
|
Pelaksanaan
|
|
Tahap
|
Uraian Kegiatan
|
|
1. Tahap Awal /
Pedahuluan
|
1.
Membuka dengan salam dan berdoa
2.
Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3.
Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
4.
Menanayakan kesiapan kepada
peserta didik
|
|
2. Tahap Inti
|
|
|
a. Kegiatan Peserta Didik
|
1.
Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
2.
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
3.
Setiap kelompok mempresetasikan
tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
|
|
|
b. Kegiatan Guru BK/Konselor
|
1.
Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2.
Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
3.
Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
4.
Guru BK memberi tugas kepada
masing-masing kelompok
|
|
3. Tahap Penutup
|
1.
Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2.
Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapatmenghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.
Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4.
Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
|
M
|
Evaluasi
|
|
|
1. EvaluasiProses
|
Guru
BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi
:
1. Melakukan
Refleksi hasil, setiap
peserta didik menuliskan dikertas
yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau
atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta
didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Cara peserta
didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK
|
2. Evaluasi Hasil
|
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara
lain :
1. Merasakan
suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang
dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting
3. Cara Guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak
mudah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang
diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
|
Mental disorder sendiri
punya pengertian adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi
mental (kesehatan mental) yang terjadi seorang individu. disebabkan oleh
kegagalan mereaksinya mekanisme-adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan atau
mental terhadap stimuli eksternal dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul
gangguan fungsi atau gangguan struktur pada satu bagian, satu organ, atau satu
sistem kejiwaan.
Mental disorder mempunyai pertanda awal antara lain : perasaan cemas, ketakutan, apatis, cemburu. iri, marah-marah secara eksplosif, antisosial, ketegangan kronis dan lainnya. singkatnya, kekacauan mental merupakan bentuk gangguan pada ketenangan batin dan harmoni dari struktur kepribadian.
Mental disorder mempunyai pertanda awal antara lain : perasaan cemas, ketakutan, apatis, cemburu. iri, marah-marah secara eksplosif, antisosial, ketegangan kronis dan lainnya. singkatnya, kekacauan mental merupakan bentuk gangguan pada ketenangan batin dan harmoni dari struktur kepribadian.
Penampilan dari mental disorder itu biasanya berupa gejala-gejala
sebagai berikut :
·
Banyak konflik batin. Ada rasa
tersobek-sobek oleh pikiran-pikiran dan emosi-emosi yang antagonistis
bertentangan. Hilangnya harga diri dan kepercayaan diri. Orang merasa tidak
aman, dan selalu diburu-buru oleh suatu pikiran atau perasaan yang tidak jelas,
hingga ia merasa cemas dan takut. Dia lalu menjadi agresif, suka menyerang,
bahkan ada yang berusaha membunuh orang lain, atau melakukan usaha bunuh diri
(agresivitas ke dalam).
· Komunikasi sosialnya terputus, dan ada disorientasi sosial. Timbul
kemudian delusi-delusi (ekspresi kepercayaan yang dimunculkan kedalam kehidupan
nyata) yang menakutkan; atau dihinggapi delusi of grandeur (merasa dirinya
super, paling). Selalu iri hati dan curiga. Ada kalanya dihinggapi delusion of
persecution atau khayalan dikejar-kejar. Sehingga dia menjadi sangat agresif,
berusaha melakukan pengrusakan, atau melakukan destruksi-diri dan bunuh
diri.Ada pasien yang menjadi hyperaktif, sehingga menggangu sekitarnya; bahkan
bisa berbahaya bagi lingkungannya. Pasien lain menjadi catatonic, yaitu kaku
membeku; dikombinasikan dengan membisu, dan stupor (separuh sadar, membeku
tanpa pengindaraan), sampai menjadi hebefrenic (mental/jiwa menjadi tumpul)
atau ketolol-tololan. selanjutnya oleh rasa panik hebat, dia bisa membunuh
orang lain atau melakukan bunuh diri.
· Ada gangguan intelektual dan gangguan emosional yang serius. Penderita
mengalami ilusi-ilusi optis (ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan
mata manusia), halusinasi-halusinasi berat dan delusi.
b.
Tanda atauGejala Penyakit Mental (Mental Disorder)
Berikut tanda-tanda atau gejala penyakit mental, diantaranya
:
·
Alam perasaan (affect) tumpul dan
mendatar. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak
menunjukkan ekspresi.
·
Menarik diri atau mengasingkan
diri (withdrawn). Tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun
(day dreaming).
·
Delusi atau Waham yaitu keyakinan
yang tidak rasional (tidak masuk akal) meskipun telah dibuktikan secara
obyektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini
kebenarannya. Sering berpikir atau melamun yang tidak biasa (delusi).
·
Halusinasi yaitu pengelaman panca
indra tanpa ada rangsangan misalnya penderita mendengar suara-suara atau
bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara atau bisikan
itu.
·
Merasa depresi, sedih atau stress
tingkat tinggi secara terus-menerus.
·
Kesulitan untuk melakukan
pekerjaan atau tugas sehari-hari walaupun pekerjaan tersebut telah dijalani
selama bertahun-tahun.
·
Paranoid (cemas atau takut) pada
hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu ditakuti atau dicemaskan.
·
Suka menggunakan obat hanya demi
kesenangan.
·
Memiliki pemikiran untuk
mengakhiri hidup atau bunuh diri.
·
Terjadi perubahan diri yang cukup
berarti.
·
Memiliki emosi atau perasaan yang
mudah berubah-ubah.
·
Terjadi perubahan pola makan yang
tidak seperti biasanya.
·
Pola tidur terjadi perubahan tidak
seperti biasa.
·
Kekacauan alam pikir yaitu yang
dapat dilihat dari isi pembicaraannya, misalnya bicaranya kacau sehingga tidak
dapat diikuti jalan pikirannya.
·
Gaduh, gelisah, tidak dapat diam,
mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
·
Kontak emosional amat miskin,
sukar diajak bicara, pendiam.
·
Sulit dalam berpikir abstrak.
·
Tidak ada atau kehilangan kehendak
(avalition), tidak ada inisiatif, tidak ada upaya usaha, tidak ada spontanitas,
monoton, serta tidak ingin apa-apa dan serba malas dan selalu terlihat sedih.
Penyakit mental itu merupakan jenis penyakit yang disebabkan karena
masalah psikologis sama seperti pandangan bidang kedokteran tentang sebuah
penyakit. Disease Model merupakan sebuah
penyakit mental yang berbeda dari normalitas yang bisa dikenali dengan gejala
yang unik dan menyebabkan penyimpangan tertentu.
Sebab-sebab
Penyakit Mental
1. Kepribadian yang lemah
2. Konfli-konflik sosial dan konflik-konflik
kulturalyang mempengaruhi diri manusia
3. Pemasakan batin dari
pengalaman yang keliru, yaitu pencernaan pengalaman oleh diri si subyek yang
salah.
Bentuk-bentuk Penyakit Mental
Berikut bentuk penyakit mental,
diantaranya :
1. Psikopat
Adalah bentuk kekalutan mental ditandai dengan tidak adanyapengorganisasian
dan pengintegralan pribadi. Orang seperti ini tidak pernah bisa bertangung
jawab secara moral dan selalu berkonflik dengan norma-norma sosial dan hukum,
karena sepanjang hayatnya orang yang bersangkutan hidup dalam lingkungan sosial
yang abnormal dan immoral yang diciptakan oleh angan-angan sendiri.
2. Psikoneurosa
Adalah sekelompok reaksi psikis yang ditandai secara khas dengan unsur
kecemasan dan secara tidak ditampilkan dengan penggunaan mekanisme pertahanan
diri
Pertanyaan
:
1.
Sebutkan
tanda atau gejala penyakit mental !
2.
Mental
disorder ialah
3.
Bagaimana
bentuk – bentuk penyakit mental ?
|
|
Surakarta, 2 Januari 2019
|
Mengetahui,
|
|
|
WKS I (Kurikulum)
Seti Sayoga, S.Pd, M.Pd
NIP. 197407062006041012
|
|
Guru BK
Wiwik Wahyuningsih, S.Psi
NIPM. 512099342
|
|
|
|
|
Mengetahui,
|
|
|
Kepala Sekolah
Fauzi Hidayat, S.Pd
NIPM. 512 099 159
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar