Minggu, 24 Maret 2019

RPL MENTAL DISORDER


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN PELAJARAN: 2018/2019 SEMESTER: (GENAP) 
 KELAS :  XI TKJ, XI TAV
 

A
Komponen
Layanan Dasar
B
Bidang Layanan
Sosial
C
Topik / Tema Layanan
Mental disorder dan permasalahannya
D
Fungsi Layanan
Pemahaman                                        
E
Tujuan Umum
Peserta didik/konseli dapat memahami tentang penyakit mental (mental disorder) serta tanda-tandanya atau gejalanya, dapat menjadi individu yang sehat secara rohani dan jasmani
F
Tujuan Khusus
 1.   Peserta didik/konseli dapat memahami  pengertian mental disorder
 2.   Peserta didik/konseli dapat memahami tanda atau gejala penyakit mental (mental disorder)
 3.   Peserta didik/konseli dapat memahami bentuk-bentuk penyakit mental

G
Sasaran Layanan
Kelas XI TKJ, XITAV
H
Materi Layanan
 1.   Pengertian mental disorder
 2.   Tanda atau gejala penyakit mental (mental disorder)
 3.   Bentuk-bentuk penyakit mental

I
Waktu
3Kali Pertemuan x  45 Menit
J
Sumber Materi
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas 11, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4.  Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K
Metode/Teknik
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L
Media / Alat
LCD, Power Point , Mental disorder dan permasalahannya
M
Pelaksanaan

Tahap
Uraian Kegiatan



1. Tahap Awal /
Pedahuluan
 1.   Membuka dengan salam dan berdoa
 2.   Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
 3.   Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
 4.   Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti




a. Kegiatan Peserta Didik


1.       Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.       Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
3.       Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian sampai selesai.



b. Kegiatan Guru BK/Konselor
1.       Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.       Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
3.       Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
4.       Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok

3. Tahap Penutup
1.       Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
2.       Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapatmenghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.       Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4.       Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M
Evaluasi


1.  EvaluasiProses
Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :
1.  Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan dikertas yang sudah disiapkan.
2.  Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3.  Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4.  Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK
2.  Evaluasi Hasil
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1.  Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2.  Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting
3.  Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4.  Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti

Mental disorder sendiri punya pengertian adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental (kesehatan mental) yang terjadi seorang individu. disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme-adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan atau mental terhadap stimuli eksternal dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur pada satu bagian, satu organ, atau satu sistem kejiwaan.
Mental disorder mempunyai pertanda awal antara lain : perasaan cemas, ketakutan, apatis, cemburu. iri, marah-marah secara eksplosif, antisosial, ketegangan kronis dan lainnya. singkatnya, kekacauan mental merupakan bentuk gangguan pada ketenangan batin dan harmoni dari struktur kepribadian.
Penampilan dari mental disorder itu biasanya berupa gejala-gejala sebagai berikut :
·      Banyak konflik batin. Ada rasa tersobek-sobek oleh pikiran-pikiran dan emosi-emosi yang antagonistis bertentangan. Hilangnya harga diri dan kepercayaan diri. Orang merasa tidak aman, dan selalu diburu-buru oleh suatu pikiran atau perasaan yang tidak jelas, hingga ia merasa cemas dan takut. Dia lalu menjadi agresif, suka menyerang, bahkan ada yang berusaha membunuh orang lain, atau melakukan usaha bunuh diri (agresivitas ke dalam).
·      Komunikasi sosialnya terputus, dan ada disorientasi sosial. Timbul kemudian delusi-delusi (ekspresi kepercayaan yang dimunculkan kedalam kehidupan nyata) yang menakutkan; atau dihinggapi delusi of grandeur (merasa dirinya super, paling). Selalu iri hati dan curiga. Ada kalanya dihinggapi delusion of persecution atau khayalan dikejar-kejar. Sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan, atau melakukan destruksi-diri dan bunuh diri.Ada pasien yang menjadi hyperaktif, sehingga menggangu sekitarnya; bahkan bisa berbahaya bagi lingkungannya. Pasien lain menjadi catatonic, yaitu kaku membeku; dikombinasikan dengan membisu, dan stupor (separuh sadar, membeku tanpa pengindaraan), sampai menjadi hebefrenic (mental/jiwa menjadi tumpul) atau ketolol-tololan. selanjutnya oleh rasa panik hebat, dia bisa membunuh orang lain atau melakukan bunuh diri.
·      Ada gangguan intelektual dan gangguan emosional yang serius. Penderita mengalami ilusi-ilusi optis (ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia), halusinasi-halusinasi berat dan delusi.

b.  Tanda atauGejala Penyakit Mental (Mental Disorder)
Berikut tanda-tanda atau gejala penyakit mental, diantaranya :
·       Alam perasaan (affect) tumpul dan mendatar. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
·       Menarik diri atau mengasingkan diri (withdrawn). Tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day dreaming).
·       Delusi atau Waham yaitu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal) meskipun telah dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinannya itu tidak rasional, namun penderita tetap meyakini kebenarannya. Sering berpikir atau melamun yang tidak biasa (delusi).
·       Halusinasi yaitu pengelaman panca indra tanpa ada rangsangan misalnya penderita mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara atau bisikan itu.
·       Merasa depresi, sedih atau stress tingkat tinggi secara terus-menerus.
·       Kesulitan untuk melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari walaupun pekerjaan tersebut telah dijalani selama bertahun-tahun.
·       Paranoid (cemas atau takut) pada hal-hal biasa yang bagi orang normal tidak perlu ditakuti atau dicemaskan.
·       Suka menggunakan obat hanya demi kesenangan.
·       Memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.
·       Terjadi perubahan diri yang cukup berarti.
·       Memiliki emosi atau perasaan yang mudah berubah-ubah.
·       Terjadi perubahan pola makan yang tidak seperti biasanya.
·       Pola tidur terjadi perubahan tidak seperti biasa.
·       Kekacauan alam pikir yaitu yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya, misalnya bicaranya kacau sehingga tidak dapat diikuti jalan pikirannya.
·       Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
·       Kontak emosional amat miskin, sukar diajak bicara, pendiam.
·       Sulit dalam berpikir abstrak.
·       Tidak ada atau kehilangan kehendak (avalition), tidak ada inisiatif, tidak ada upaya usaha, tidak ada spontanitas, monoton, serta tidak ingin apa-apa dan serba malas dan selalu terlihat sedih.

Penyakit mental itu merupakan jenis penyakit yang disebabkan karena masalah psikologis sama seperti pandangan bidang kedokteran tentang sebuah penyakit. Disease Model merupakan sebuah penyakit mental yang berbeda dari normalitas yang bisa dikenali dengan gejala yang unik dan menyebabkan penyimpangan tertentu.




Sebab-sebab Penyakit Mental
1. Kepribadian yang lemah
2. Konfli-konflik sosial dan konflik-konflik kulturalyang mempengaruhi diri manusia
3.   Pemasakan batin dari pengalaman yang keliru, yaitu pencernaan pengalaman oleh diri si subyek yang salah.
Bentuk-bentuk Penyakit Mental
Berikut bentuk penyakit mental, diantaranya :
1. Psikopat
Adalah bentuk kekalutan mental ditandai dengan tidak adanyapengorganisasian dan pengintegralan pribadi. Orang seperti ini tidak pernah bisa bertangung jawab secara moral dan selalu berkonflik dengan norma-norma sosial dan hukum, karena sepanjang hayatnya orang yang bersangkutan hidup dalam lingkungan sosial yang abnormal dan immoral yang diciptakan oleh angan-angan sendiri.

2. Psikoneurosa
Adalah sekelompok reaksi psikis yang ditandai secara khas dengan unsur kecemasan dan secara tidak ditampilkan dengan penggunaan mekanisme pertahanan diri

Pertanyaan :
1.       Sebutkan tanda atau gejala penyakit mental !
2.       Mental disorder ialah
3.       Bagaimana bentuk – bentuk penyakit mental ?



Surakarta, 2 Januari 2019
Mengetahui,


WKS I (Kurikulum)


Seti Sayoga, S.Pd, M.Pd
NIP. 197407062006041012

Guru BK


Wiwik Wahyuningsih, S.Psi
NIPM. 512099342




Mengetahui,


Kepala Sekolah


Fauzi Hidayat, S.Pd
NIPM. 512 099 159


Tidak ada komentar:

Posting Komentar