MATERI RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
KELAS XI SEMUA PROGRAM
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA
No.
|
Materi
|
Sasaran
|
Semester
|
Alokasi Waktu
|
|||
1.
|
Cara Belajar Efektif
|
Kelas XI TKJ, XI TAV
|
Genap
|
4 x 45 Menit
|
|||
2.
|
Manajement Waktu
|
Kelas XI TKJ, XI TAV
|
Genap
|
3 x 45 Menit
|
|||
3.
|
Kesehatan Reproduksi
|
Kelas XI TKJ, XI TAV
|
Genap
|
3 x 45 Menit
|
|||
4.
|
Mental Disoder
|
Kelas XI TKJ, XI TAV
|
Genap
|
3 x 45 Menit
|
|||
5.
|
Kepemimpinan
|
Kelas XI TKJ, XI TAV
|
Genap
|
3 x 45 Menit
|
|||
|
|
Surakarta, 02 Januari 2019
|
|||||
Mengetahui,
|
|
|
|||||
WKS I
(Kurikulum)
Seti Sayoga,
S.Pd, M.Pd
NIP.
19740706 200604 1 012
|
|
Guru BK
Wiwik
Wahyuningsih, S.Psi
NIPM. 512099342
|
|||||
|
|
|
|||||
|
Mengetahui,
|
|
|||||
|
Kepala
Sekolah
Fauzi Hidayat, S.Pd
NIPM. 512 099 159
|
|
|||||
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN DAN
KONSELING
TAHUN
PELAJARAN: 2018/2019 SEMESTER: (GENAP)
KELAS
: XI TKJ, XI TAV
![]() |
A
|
Komponen
|
Layanan Dasar
|
B
|
Bidang Layanan
|
Belajar
|
C
|
Topik / Tema
Layanan
|
Cara belajar efektif dan efisien
|
D
|
Fungsi Layanan
|
Pemahaman
|
E
|
Tujuan Umum
|
Peserta
didik/konseli dapat mengenal hakekat
belajar, memahami faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar serta cara
belaja efektif dan efisien
|
F
|
Tujuan Khusus
|
1.
Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian belajar
2.
Peserta didik/konseli dapat memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar
3.
Peserta didik/konseli dapat memahami strategi belajar efektif dan
efisien
|
G
|
Sasaran Layanan
|
Kelas
XI TKJ, XI TAV
|
H
|
Materi Layanan
|
1.
Pengertian belajar
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
3.
Strategi belajar efektif dan efisien
|
I
|
Waktu
|
4Kali Pertemuan x 45 Menit
|
J
|
Sumber Materi
|
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMK-MAK kelas XI, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi,
Yogyakarta, Paramitra
3.Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan
Konseling.Yogyakarta: Paramitra
|
K
|
Metode/Teknik
|
Ceramah, Curah pendapat dan tanya
jawab
|
L
|
Media
/ Alat
|
LCD, Power Point Cara belajar efektif dan efisien
|
M
|
Pelaksanaan
|
|
Tahap
|
Uraian Kegiatan
|
|
1. Tahap Awal /
Pedahuluan
|
1.
Membuka dengan salam dan berdoa
2.
Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3.
Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Konseling
4.
Menanayakan kesiapan kepada
peserta didik
|
|
2. Tahap Inti
|
|
|
a. Kegiatan Peserta Didik
|
1.
Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan
dengan materi layanan
2.
Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
3.
Setiap kelompok mempresetasikan
tugasnya kemudian kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
|
|
|
b. Kegiatan Guru BK/Konselor
|
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
3. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6 orang
4.
Guru BK memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
|
|
3. Tahap Penutup
|
1.
Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan
yang terkait dengan materi layanan
2.
Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapatmenghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3.
Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan
datang
4.
Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan
salam
|
M
|
Evaluasi
|
|
|
1. EvaluasiProses
|
Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses
yang terjadi :
1. Melakukan
Refleksi hasil, setiap
peserta didik menuliskan dikertas
yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau
atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta
didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Cara peserta
didik memberikan penjelasan dari pertanyaan guru BK
|
2. Evaluasi Hasil
|
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara
lain :
1. Merasakan
suasana pertemuan : menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang
dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting
3. Cara Guru
Bimbingan dan Konseling atau konselor menyampaikan : mudah dipahami/tidak
mudah/sulit dipahami
4. Kegiatan yang
diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
|
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang
dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah
dipelajari. Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui
penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana tingkah
laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan.
Belajar dikatakan sebagai suatu
proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi melalui suatu tahapan-tahapan
yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya: Seorang anak yang
ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak,
berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai
berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia
mulai dapat berjalan dengan sempurna.
Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami
sesuatu dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar.
Proses belajar akan menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional
(disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar
itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri,tetapi
keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa
berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor
eksternal).Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi internal
Kondisi ini adalah
kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik atau Jasmaniah, artinya apabila
secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka akan mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit : secara
tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan
operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2. Psikis atau Kejiwaan, artinya apabila
kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka akan mempengaruhi
aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa
ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa
kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul
dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat tersebut benar-benar tulus.
Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa
niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu
kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang. Siswa
juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam
sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini,
saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan
( IQ)
Faktor
kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut
hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di
sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan
lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal,
tentunya akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding
dengan seseorang yang berkecerdasan normal.
5. Minat
Minat
juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik
yang kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah
tidak mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari
tentunya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian
juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar
mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya
tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya obyek belajar
tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai
keberhasilan dalam belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai
suatu hasil tertentu. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua,yaitu motivasi
internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul
dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa
depan,dan sejenisnya.Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang
dilakukan oleh seseorang karena adanya faktor dari luar. Kedua motivasi
tersebut mungkin sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga.
Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga
aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.
Kondisi Eksternal
Kondisi
eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik
lingkungan personal maupun lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi
eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana
dan Prasarana
Sarana
prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga
pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang
keberhasilan belajar,sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang
belajar juga lengkap. Sarana dan prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket,
buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect internet (hotspot),dan
sejenisnya
2. Lingkungan
Sekitar
Lingkungan
dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat
mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Ada 3 hal
yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :
1) Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep
pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal itu sangat
berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena
dengan begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena
kita tertarik pada hal tersebut.
2) Media belajar
Media belajar adalah
sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena kita tinggal
membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini
juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar
banyak diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet,
dan sebagainya.
3)
Strategi atau cara belajar
Strategi
belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin
dicapai. Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan
efisein, diantaranya :
c.
Strategi Belajar Efektif di
Sekolah Menengah Kejuruan
Di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) banyak melakukan praktik sesuai dengan program
keahlian yang dipilih, untuk itu perlu mengetahui cara belajar efektif untuk mempelajari materi pelajaran yang
bersifat teoritis, matematis (eksakta) serta mata pelajaran yang dipraktikumkan
sehingga memiliki keahlian sesuai dengan kompetensi keahliannya.
Cara belajar efektif untuk
pelajaran yang di berbasis teoritis :
1. Ciptakan suasana belajar yang
nyaman
Ada banyak cara
untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, tergantung gaya belajar yang
sesuai dengan Anda, ada yang belajar sambil mendengarkan musik, suasana hening,
belajar di tempat-tempat yang sejuk dan nyaman seperti di taman, di sawah, di
perkebunan, dll.
2. Merangkum Materi Pelajaran atau Membuat Mind Mapping.
Kegiatan ini sangat
penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh waktu yang
sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran tersebut
kemudian dipahami
3. Metode mempersingkat atau
memodifikasi menyerupai nama sesuatu
Untuk mempermudah
hafalan, Anda bisa gunakan singkatan nama-nama yang hampir mirip untuk
mengingat materi. Ini sangat efektif digunakan dan otak tidak terbebani dengan
hafalan-hafalan berat.
4. Mengingat yang Dipelajari
Setelah belajar
beberapa waktu. Tutuplah buku pelajaran tersebut dan Anda bisa memejamkan mata
untuk menggambarkan yang dibaca
5. Belajar rutin tapi jangan lama
Dengan rutin belajar
Anda akan semakin mudah untuk mengingat hal yang sudah Anda pelajari. yang
perlu Anda lakukan adalah "belajar rutin" bukan "Terlalu
lama belajar".
Cara belajar efektif untuk
pelajaran yang di berbasis matematis (eksakta):
1.
Ciptakan suasana belajar yang nyaman
Ada banyak cara
untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman, tergantung gaya belajar yang
sesuai dengan Anda, ada yang belajar sambil mendengarkan musik, suasana hening,
belajar di tempat-tempat yang sejuk dan nyaman seperti di taman, di sawah, di
perkebunan, dll.
2. Merangkum Materi Pelajaran atau Membuat Mind Mapping.
Kegiatan ini sangat
penting. Kenapa? Karena jika anda membaca 1 buku maka akan butuh waktu yang
sangat lama untuk menyelesaikan. Carilah intisari dari pelajaran tersebut
kemudian dipahami
3. Belajar dengan Memahami Bukan
Menghafal
Hal yg paling sering
dilakukan oleh siswa ketika ingin menghadapi ujian adalah menghafal. Sebenarnya
tidak salah hanya saja kurang efektif. Untuk lebih efektifnya adalah dengan
memahami teori pelajarannya.
4.
Belajar dengan Praktik
Mempraktikan semua
materi yang pernah diajarkan oleh guru akan membuat Anda jauh dari kebosanan
dan membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Misalnya pelajaran IPA, Fisika,
Matemtika (eksakta), dll.
5.
Belajar secara berkelompok
Belajar secara berkelompok ini sangat
penting untuk meningkatkan minat dan semangat belajar. Dengan teman sebanya akan
lebih leluasa mendiskusikan hal-hal sulit yang tidak mereka pahami. Dengan
demikian akan mempunyai semangat untuk belajar tanpa ada rasa malu/minder.
1.
Pahami
teorinya untuk setiap mata pelajaran yang dipraktikkan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipilih.
2.
Buat
peta pikiran (mind mapping) untuk
memudahkan memahami dan mempraktikan teorinya, sehingga ketika dipraktikan akan
lebih cepat untuk dipahami.
3.
Perhatikan
setiap instruksi/arahan dari guru atau instrukur praktikum dengan benar, ikuti
setiap tahapannya dan jangan lupa bertanya apabila ada sesuatu yang Anda belum
pahami.
4.
Pelajari
dan pahami betul setiap tahapan dalam praktikum, karena praktikum ke-1, ke-2
dan seterusnya saling terkait. Apabila tahapan praktikum ke-1 tidak Anda
pahami, maka akan berpengaruh terhadap semangat dan kelancaran praktikum berikutnya.
5.
Pelajari
ulang mind mapping setiap tahapan praktikum dan terus latihan praktik agar
terbiasa terlatih sehingga memiliki kompetensi sesuai dengan keahliannya.
Pertanyaan :
1.
Jelaskan
tentang definisi belajar !
2.
Sebutkan
faktor faktor yang mempenaruhi belajar !
3.
Bagaimana
strategi belajar efektif dan efisien ?
|
|
Surakarta, 2 Januari 2019
|
Mengetahui,
|
|
|
WKS I (Kurikulum)
Seti Sayoga, S.Pd, M.Pd
NIP. 19740706 200604 1012
|
|
Guru BK
Wiwik Wahyuningsih, S.Psi
NIPM. 512099342
|
|
|
|
|
Mengetahui,
|
|
|
Kepala Sekolah
Fauzi Hidayat, S.Pd
NIPM. 512 099 159
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar